Gua jeruk terletak di dataran tinggi diluar kawasan Asta Tinggi di Desa Kebunagung Kabupaten Sumenep. Gua tersebut sebagai tempat pertapaan Sultan Abudurrahman Pakunata ningrat Adipati Sumenep pada tahun 1811-1854)M. Setelah pemerintahan Panembahan Sumolo. Sultan Abdurrahman adalah satu-satunya adipati Sumenep yang sangat cerdik dalam mengelola cara pemerintahan pada zamannya. Beliau pernah bertugas keluar Madura untuk membasmi pemberontakan seperti; di Japan, Cirbon, Bali, Sulawesi pada tahun 1811-1916.
Pada masa pemerintahan Sultan Abdurrahman seluruh rakyat Sumenep merasa aman dan damai, tentram dan roda perekonomian sangat lancar. Sehingga beliau mendapat tempat di hati rakyatnya, setiap masyarakat segan, hormat dan mencintai sang sultan.
Oleh karena itu Gua Jeruk tetap dijaga kelestarian dan keasliannya. Hal ini selain untuk mengenang Sultan Abdurrahman juga menjaga salah satu tonggak sejarah Sumenep. Gua jeruk ramai dikunjungi oleh masyarakat, bukan saja berasal dari dalam kota melainkan luar kota juga bahkan lintas provinsi terutama ketika musim libur sekolah atau libur hari raya seperti hari raya idul fitri dan ketupatan.
Mengingat tingginya pengunjung setiap minggunya, perlu kiranya pengembangan wisata gua jeruk. Karena selain keindahannya, letaknya yang strategis juga mendukung dilakukannya pengembangan wisata Gua Jeruk ini.
Oleh karena itu Gua Jeruk tetap dijaga kelestarian dan keasliannya. Hal ini selain untuk mengenang Sultan Abdurrahman juga menjaga salah satu tonggak sejarah Sumenep. Gua jeruk ramai dikunjungi oleh masyarakat, bukan saja berasal dari dalam kota melainkan luar kota juga bahkan lintas provinsi terutama ketika musim libur sekolah atau libur hari raya seperti hari raya idul fitri dan ketupatan.
Mengingat tingginya pengunjung setiap minggunya, perlu kiranya pengembangan wisata gua jeruk. Karena selain keindahannya, letaknya yang strategis juga mendukung dilakukannya pengembangan wisata Gua Jeruk ini.
Posting Komentar