Ludruk merupakan kesenian tradisional rakyat yang banyak digemari masyarakat.terutama di giligenting Kesenian ini merupakan semacam teater rakyat yang membawa cerita-cerita Balada kepahlawanan. Ludruk mempunyai kekhasan tersendiri terutama dalam menentukan eksistensinya di tengah percaturan kesenian modern. Mungkin di daerah-daerah lain, kesenian tradisional semacam ludruk ini telah punah, tetapi di Sumenep –terutama di kecamatan Giligenting yang mempunyai kebiasan menampilkan pertunjukan kesenian tradisional ludruk untuk mengisi hiburan dalam resepsi perkawinan,
maka dengan demikian, keberadaan kesenian tradisional ludruk merupakan bukti bahwa kesenian ludruk dapat memberikan sentuhan-sentuhan ke hadapan masyarakat. Tanpa sadar, ludruk ini telah menjadi media dalam jalinan interaksi masyarakat
Penggunaan bahasa setempat (daerah) merupakan faktor yang paling utama. Karena bagaimanapun juga, bahasa daerah akan mudah ditangkap dan dipahami, terutama kaum awam. Kedua, tradisi lokal yang merupakan kebiasaan masyarakat Gedungan lebih menyukai kesenian-lesenian lokalitas, seperti keberadaan ludruk, daripada kesenian luar. Ketiga, ludruk menjadi hiburan. Dari kekhasannya ini, ludruk mempunyai daya tarik tersendiri yang melebihi dari kesenian lainnya. Terbukti dari pertunjukannya, ludruk selalu digelar pada rerepsi malam perkawinan. Di samping itu, ludruk ini merupakan sebuah kesenian yang berbentuk pertunjukan (drama) kelas bawah yang pada pembukaan adegannya selalu menampilkan humor-humor yang mampu memperdayakan perhatian banyak orang melalui empati, sehingga dalam setiap pertunjukannya, kesenian ini selalu memberikan stimulus kepada para penonton untuk melakukan tindakan timbal balik yang merupakan bentuk dari interaksi sosial.
Ludruk atau ketoprak adalah pertunjukan teater musikal tanpa topeng, terminologi yang digunakan berubah-ubah. lodruk atau ketoprak berasal dari bahasa jawa. Di jawa istilah ketoprak saat ini mengacu pada suatu jenis pertunjukan teater musikal tanpa topeng, yang menggabungkan narasi dan nyanyian serta diiringi musik gamelan.
ketoprak terdapat di seluruh pulau jawa, tetapi konon berasal dai daerah Jawa Tengah. Menurut suatu hipotesis asal-usulnya adalah "raket" yaitu suatu jenis pertunjukan pendek tanpa topeng yang pada mulanya berdasarkan nyayian dan tarian sewaktu menumbuk padi. Namun kira-kira pada abad ke 14 dijadikan tarian keraton. dan pada abad ke 19 ketoprak muncul sebagai genre pertunjukan teater tersendiri.
Menurut sebagian besar penulis, istilah ketoprak diperkirakan dari tiruan bunyi " prak, prak,prak" tiruan bunyi lesung yang digunakan sebagai pemberi isarat dalam pertunjukan teater dan tari.
Ludruk, teater musikal tanpa topeng, hanya terdapat di daerah jawa timur yang berasal dari Surabaya. ludruk berasal dari badoot dan ludrug, yakni tari duet yang salah satu penarinya berbusana perempuan. dalam istilah moderen badoot adalah pelawak.
Istilah lainnya dari ludruk itu sendiri adalah adhjing, yaitu genre drama madura yang paling awal, yang konon mendahului ludruk di madura. keberadaan adhjing di madura di masing-masing daerah mempunyai arti yang berbeda, menurut penduduk daerah Sumenep adhjing adalah pertunjukan yang bersifat doa pembawa kebaikan atau keagamaan yang diaminkan sekelompok laki-laki dan diiringi musik saronen.
maka dengan demikian, keberadaan kesenian tradisional ludruk merupakan bukti bahwa kesenian ludruk dapat memberikan sentuhan-sentuhan ke hadapan masyarakat. Tanpa sadar, ludruk ini telah menjadi media dalam jalinan interaksi masyarakat
Penggunaan bahasa setempat (daerah) merupakan faktor yang paling utama. Karena bagaimanapun juga, bahasa daerah akan mudah ditangkap dan dipahami, terutama kaum awam. Kedua, tradisi lokal yang merupakan kebiasaan masyarakat Gedungan lebih menyukai kesenian-lesenian lokalitas, seperti keberadaan ludruk, daripada kesenian luar. Ketiga, ludruk menjadi hiburan. Dari kekhasannya ini, ludruk mempunyai daya tarik tersendiri yang melebihi dari kesenian lainnya. Terbukti dari pertunjukannya, ludruk selalu digelar pada rerepsi malam perkawinan. Di samping itu, ludruk ini merupakan sebuah kesenian yang berbentuk pertunjukan (drama) kelas bawah yang pada pembukaan adegannya selalu menampilkan humor-humor yang mampu memperdayakan perhatian banyak orang melalui empati, sehingga dalam setiap pertunjukannya, kesenian ini selalu memberikan stimulus kepada para penonton untuk melakukan tindakan timbal balik yang merupakan bentuk dari interaksi sosial.
Ludruk atau ketoprak adalah pertunjukan teater musikal tanpa topeng, terminologi yang digunakan berubah-ubah. lodruk atau ketoprak berasal dari bahasa jawa. Di jawa istilah ketoprak saat ini mengacu pada suatu jenis pertunjukan teater musikal tanpa topeng, yang menggabungkan narasi dan nyanyian serta diiringi musik gamelan.
ketoprak terdapat di seluruh pulau jawa, tetapi konon berasal dai daerah Jawa Tengah. Menurut suatu hipotesis asal-usulnya adalah "raket" yaitu suatu jenis pertunjukan pendek tanpa topeng yang pada mulanya berdasarkan nyayian dan tarian sewaktu menumbuk padi. Namun kira-kira pada abad ke 14 dijadikan tarian keraton. dan pada abad ke 19 ketoprak muncul sebagai genre pertunjukan teater tersendiri.
Menurut sebagian besar penulis, istilah ketoprak diperkirakan dari tiruan bunyi " prak, prak,prak" tiruan bunyi lesung yang digunakan sebagai pemberi isarat dalam pertunjukan teater dan tari.
Ludruk, teater musikal tanpa topeng, hanya terdapat di daerah jawa timur yang berasal dari Surabaya. ludruk berasal dari badoot dan ludrug, yakni tari duet yang salah satu penarinya berbusana perempuan. dalam istilah moderen badoot adalah pelawak.
Istilah lainnya dari ludruk itu sendiri adalah adhjing, yaitu genre drama madura yang paling awal, yang konon mendahului ludruk di madura. keberadaan adhjing di madura di masing-masing daerah mempunyai arti yang berbeda, menurut penduduk daerah Sumenep adhjing adalah pertunjukan yang bersifat doa pembawa kebaikan atau keagamaan yang diaminkan sekelompok laki-laki dan diiringi musik saronen.
Posting Komentar