Keraton Sumenep atau biasa disebut keraton Panembahan Sumolo didirikan tahun 1762. mempunyai tiga bangunan utama berupa bangunan induk kraton, Taman sare dan Labang Mesem. Selain itu di depan kraton juga terdapat museum disamping musium yang ada di samping kiri bangunan induk keraton. Pada bangunan induk keraton kiyta jumpai aula pertemuan dengan kursi-kursi merah berukir, koridor dan tempat kediaman raja. Uniknya di tempat ini banyak sekali lampu gantung dan lampu dinding. sayang kita tidak diperkenankan memasuki kediaman raja. Hanya boleh mengintip dari jendela kaca yang pecah
Sumenep merupakan Kabupaten di Jawa Timur yang berada di ujung paling Timur Pulau Madura, bisa dibilang sebagai salah satu kawasan yang terpenting dalam sejarah Madura. Kita dapat menjumpai situs-situs kebudayaan yang sampai hari ini masih menjadi obyek pariwisata. Diantaranya yang kita ketahui adalah kereta kencana peninggalan raja Sumenep, alun-alun (taman bunga) yang konsep bangunannya memiliki kekhasan ala bangunan kerajaan, Masjid Jamik atau Masjid Agung yang terletak di jantung Kota Sumenep, Masjid ini termasuk salah satu masjid tertua di Indonesia yang dibangun pada tahun 1779 M sampai 1787 M oleh Panembahan Sumolo, Kraton Sumenep
Adapun beberapa situs peninggalan sejarah Kabupaten Sumenep diantaranya sebagai berikut :
1. SISA TEMBOK PAGAR KRATON
Pada masa kepemimpinan Bupati H.R. SOEMAR’OM ± tahun 1976, telah terjadi perubahan yang fundamental di lingkungan Kraton Sumenep, hal ini mengakibatkan dilakukannya pembongkaran pagar tembok belakang kraton yang didirikan oleh Raja Panembahan Sumolo tahun 1762 dengan panjang ± 200 meter. Adapun sisa yang tertinggal ± 4 meter dijadikan bukti monumental sejarah Kerajaan Kraton Sumenep di masa lalu.
2. KRATON SUMENEP
Dalam kawasan kraton Sumenep terdapat 3 bangunan utama yaitu :
a. Kraton Tirtonegoro;
Bangunan ini merupakan Istana kerajaan pada saat Sumenep dipimpin oleh Raja R. Tumenggung Tirtonegoro (Bendoro Moh. Saod) yang memerintah pada tahun 1750 sampai dengan tahun 1762. Pada awal pemerintahannya, di bangunan ini pernah terjadi reaksi perebutan kekuasaan akibat kekecewaan dari Patih Purwonegoro (Saudara mesan Ratu Tirtonegoro), karena dirinya merasa lebih pantas mendampingi raja Tirtonegoro menjadi raja Sumenep.
b. Kraton Panembahan Sumolo;
c. Kantor Koneng;
Dari arti kata koneng (rata = bahasa belanda) telah menunjukkan bangunan tersebut adalah Kantor Raja. Bangunan ini dipakai sebagai tempat kerja Raja Sultan Abdurrahman Pakunataningrat pertama selama masa pemerintahannya dari tahun 1811 s.d. 1854 M.
3. TAMAN SARE
Taman Sare Pemandian Putri-Putri Raja (Taman Sare) merupakan tempat bermainnya putri-putri raja sambil melepaskan kelelahan dengan bermain-main. Konon diceritakan, bahwa airnya dapat dijadikan obat dan membawa berkah.
Posting Komentar